Saat ini, secara umum, organisasi memiliki akun resmi media berbasis internet, baik itu dalam bentuk website resmi, microblogging akun (misalnya Twitter), akun berbagi (misalnya YouTube atau Instagram), atau jaringan rekening teman (misalnya facebook). Melalui akun ini, organisasi dapat dengan cepat berkomunikasi dengan informasi yang terkait dengan kepentingan mereka. Melalui akun ini pula, organisasi dapat memberikan informasi cepat dan rinci.
Beberapa kompetisi operator memanfaatkan internet untuk mendukung komunikasi, seperti melalui website dan akun media sosial. Untuk contoh website iblindonesia.com (kompetisi bola basket IBL Indonesia), indonesiansc.com (kompetisi ISC A / TSC dan ISC B), ligaindonesia.co.id (ISL dan Divisi Utama), dan lain-lain. Penggunaan akun media sosial sudah dianggap serius oleh persaingan operator, dibuktikan oleh operator akun yang telah diverifikasi kompetisi (misalnya @iscgelora PT Gelora Tri Universe).
Secara umum, operator dan kompetisi menggunakan situs media sosial untuk mempublikasikan informasi dan melakukan keterlibatan dengan pengikut. Untuk situs resmi, secara umum, adalah preview dan berita tentang permainan. Beberapa informasi dihiasi dengan bahasa catchy. Misalnya, di situs resmi PT Liga Indonesia (www.ligaindonesia.co.id) dan PT GTS (www.indonesiansc.com) hampir selalu menampilkan julukan klub di headline mereka. Selain informasi tentang permainan, situs ini juga dilengkapi dengan data tentang tim, pemain, daftar sanksi, dan lain-lain.
Bagaimana sosial akun media? akun twitter resmi kompetisi misalnya, digunakan untuk melakukan pertandingan livetweet. Jika tidak ada pertandingan, akun twitter digunakan untuk berbagi informasi seperti "Tahukah Anda", informasi dengan link ke situs resmi operator, atau retweet informasi dari klub. Tak jarang juga membuka interaktif dengan pengikut, seperti mengambil berbagi pengalaman, kuis trivia, dan sebagainya.
Lambat untuk Memberikan Pernyataan
Agen Domino - Namun, kondisi bisa sangat berbeda ketika terjadi masalah, misalnya ketika masalah timbul pada jadwal dan tempat sering berubah tiba-tiba dan pertanyaan tentang nasib kompetisi. Ketika masalah datang, persaingan operator yang cenderung 'diam' di dunia maya. 'Diam' dalam arti tidak segera menanggapi-atau tidak merespon sama sekali.
Misalnya, menjelang kompetisi Liga Basket Indonesia (IBL Indonesia) pada tahun 2017, muncul banyak pertanyaan tentang nasib para kontestan dan kejelasan kompetisi karena tidak adanya pra-musim
Tapi tidak ada penjelasan sama sekali dari masalah yang terjadi. Informasi terbaru di website tentang Perbasi www.iblindonesia.com Cup, sedangkan tiga terakhir dorongan dari @iblindonesia waktu menggambarkan rancangan pemain, informasi terbaru tentang pengelolaan salah satu tim yang berpartisipasi, dan mempromosikan Asian Games 2016 ( Data sampai dengan 25 Desember 2016)
Contoh lain adalah yang terbaru pernyataan resmi PT GTS terkait dengan perubahan lokasi dan waktu ISC akhir B, yang awalnya berlangsung di Solo pada 17 Desember menjadi di Jepara pada tanggal 22 Desember. Its 'unik', PT GTS di akun twitter-nya bahkan lebih awal retweeted dorongan dari akun twitter PSS Sleman (@PSSleman) sebagai finalis, penghapusan dan perubahan lokasi (Catatan untuk editor: melihat file PDF). Dalam cuitannya, @PSSleman termasuk foto-foto dari surat resmi GTS (tanggal 19 Desember 2016) mengenai jadwal perubahhan dan lokasi.
Agen Poker Online - PT GTS baru saja memberikan informasi melalui akun twitter resminya - yang diverifikasi akun itu-- sekitar dua hari setelah meretweet akun PSS Sleman. PT GTS juga baru memberikan pernyataan resmi di situs www.indonesiansc.com tentang perubahan waktu dan lokasifinal ISC B pada tanggal 20 Desember 2016, di 22:28 pm (Setelah Tertunda, Final Lokasi ISC B Pindah Pun 2016). Pernyataan resmi ini dalam satu hari GTS merilis surat resmi sehubungan dengan penghapusan dan perubahan venua. Pertanyaannya adalah, mengapa harus menunda selama sekitar 24 jam?
Antara Rapid Response dan terburu-buru
Jika masalah yang terjadi dibiarkan berkembang, maka dapat menjadi krisis. Krisis secara umum adalah peristiwa yang mengganggu organisasi dalam mencapai tujuannya. krisis bisa menyebabkan kerugian organisasi dengan, baik itu secara finansial untuk reputasi organisasi.
Dalam situasi krisis, arus informasi menjadi semakin ketat. Secara kuantitas, informasi yang meningkat. Namun dari segi kualitas, belum tentu. Berbagai macam informasi dicampur, mulai dari informasi yang salah, yang sengaja menyebar membingungkan situasi, atau informasi yang tidak mengandung kebenaran. Selain itu, di era internet seperti saat ini. Organisasi harus berlomba dengan informasi yang menyebar melalui media sosial.
Kondisi ini memerlukan operator untuk melawan persaingan dengan cara informasi secepat mungkin untuk memberikan klarifikasi. Namun, dari beberapa contoh, persaingan operator yang malah cenderung 'diam', dalam arti bahwa tidak ada surat langsung - atau bahkan tidak ada representasi sama sekali.
Ketika sebuah organisasi cenderung untuk tetap diam dalam situasi krisis, masyarakat akan menilai organisasi tidak mampu mengendalikan situasi. Meskipun keheningan organisasi melakukan sesuatu untuk menemukan solusi, tapi pilihan untuk 'tutup mulut' bukan keputusan yang baik. Karena penjelasan umum (berkomunikasi) dalam situasi krisis sangat penting. Komunikasi pepatah "hidup darah" dalam situasi krisis (Kyhn, 2008).
Keberadaan internet benar-benar dapat membantu organisasi untuk memberikan informasi segera, dalam situasi yang 'kritis dan menantang' (Dewa Broto, 2014). Salah satu karakteristik dari Internet adalah responsif, yang berkaitan dengan kecepatan dalam merespon informasi yang datang dari masyarakat (Gustaven dan Tilley, 2003).
Tapi ada kalanya gagal membedakan 'respon cepat' untuk 'rush' juga dapat merugikan organisasi. Misalnya, ketika kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI) melalui situs resminya mengumumkan putaran kedua kompetisi itu ditunda sampai batas waktu yang belum ditetapkan. pengumuman itu berdasarkan surat bernomor 030 / LPI / PJ / VII / 2011 tanggal 26 Juli 2011 yang ditandatangani oleh general manager liga, Arya Abhiseka.Namun maka pengumuman itu dihapus.
Kala reporter dikonfirmasi, juru bicara LPI Abi Hasantoso mengatakan dalam pernyataan bahwa situs LPI menggunakan data yang salah dan menegaskan bahwa putaran kedua masih sesuai jadwal. (LPI membantah penundaan di babak kedua, detikSport, 28 Juli, 2011 12:11). Tentu saja, pernyataan ini menunjukkan bahwa koordinasi terjadi di dalam kompetisi operator adalah tidak baik. Ada kesan mereka tidak siap untuk menghadapi situasi seperti ini.
Penutup
Agen Domino Online - Kompetisi Operator masih memiliki kekurangan dalam memaksimalkan potensi media berbasis internet yang mereka miliki. Pernah Berkunjung persaingan begitu aktif ketika memberikan informasi melalui dunia maya tentang hal-hal yang positif, tapi kemudian tiba-tiba diam ketika terjadi masalah.
Manajemen operator kompetisi perlu memahami bahwa dengan mengklarifikasi masalah ini melalui media berbasis internet, mereka mendapatkan keuntungan. Misalnya, untuk meminimalkan risiko pernyataan mereka mengatakan 'salah kutip oleh media'. Dengan posting pernyataan resmi terkait dengan masalah pada website atau media sosial, masyarakat dapat langsung memeriksa dirinya, bagaimana sebenarnya seluruh pernyataan operator kompetisi.
Agar potensi internet untuk maksimal, dari kompetisi internal operator perlu membuat beberapa penyesuaian. Misalnya, perlu ada koordinasi yang lebih baik antara jajaran pengambilan keptusan (misalnya CEO, direktur kompetisi, dll) dengan departemen yang mengelola media berbasis internet. Tujuannya adalah bahwa semua keputusan akan segera disampaikan.
Selain itu, antara jajaran dispenser keputusan dengan public relations operator (PR) kompetisi juga perlu memiliki koordinasi yang baik. Humas operator kompetisi tidak hanya menyampaikan pesan-pesan positif, tetapi juga perlu untuk menyampaikan berbagai tanggapan dari masyarakat, permasalahan yang terjadi, untuk keputusan pengambl. Tentu saja, untuk mencapai hal ini, jajaran pembuat keptuusan juga harus terbuka.
Penutup
Agen Domino Online - Kompetisi Operator masih memiliki kekurangan dalam memaksimalkan potensi media berbasis internet yang mereka miliki. Pernah Berkunjung persaingan begitu aktif ketika memberikan informasi melalui dunia maya tentang hal-hal yang positif, tapi kemudian tiba-tiba diam ketika terjadi masalah.
Manajemen operator kompetisi perlu memahami bahwa dengan mengklarifikasi masalah ini melalui media berbasis internet, mereka mendapatkan keuntungan. Misalnya, untuk meminimalkan risiko pernyataan mereka mengatakan 'salah kutip oleh media'. Dengan posting pernyataan resmi terkait dengan masalah pada website atau media sosial, masyarakat dapat langsung memeriksa dirinya, bagaimana sebenarnya seluruh pernyataan operator kompetisi.
Agar potensi internet untuk maksimal, dari kompetisi internal operator perlu membuat beberapa penyesuaian. Misalnya, perlu ada koordinasi yang lebih baik antara jajaran pengambilan keptusan (misalnya CEO, direktur kompetisi, dll) dengan departemen yang mengelola media berbasis internet. Tujuannya adalah bahwa semua keputusan akan segera disampaikan.
Selain itu, antara jajaran dispenser keputusan dengan public relations operator (PR) kompetisi juga perlu memiliki koordinasi yang baik. Humas operator kompetisi tidak hanya menyampaikan pesan-pesan positif, tetapi juga perlu untuk menyampaikan berbagai tanggapan dari masyarakat, permasalahan yang terjadi, untuk keputusan pengambl. Tentu saja, untuk mencapai hal ini, jajaran pembuat keptuusan juga harus terbuka.