Agen Poker - Mantan calon walikota kota Medan, Ramadhan Pohan, dipaksa untuk memilih Polisi Sumatera Ditreskrimum Utara dari rumahnya di Jakarta, Selasa (2016/07/19).
Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat adalah tersangka dalam kasus dugaan kasus penipuan sebesar Rp 24 miliar, yang dipinjam dari simpatisan, yang sedang berjalan untuk walikota kota Medan, sebuah setahun yang lalu.
Bandarq Online - kepala juru bicara untuk Sumatera Utara Polisi Sr. Rina Sari Ginting, saat dikonfirmasi, membenarkan mantan anggota berita parlemen milik Partai Demokrat telah ditangkap.
"Well, ya, Ramadhan Pohan telah mengambil dari Jakarta karena polisi tidak memanggil Sumatera Utara," kata Ginting Rina Sari.
Dia mengatakan Ramadhan Pohan diperiksa, namun situasi masih saksi.
Agen Domino - Tapi setelah ditetapkan sebagai tersangka dan saat dipanggil untuk memeriksa sebagai tersangka, Ramadhan Pohan tidak hadir karena kadar gula darah mereka meningkat.
Menurut dia, beberapa hari setelah balasan tidak dapat hadir, Ramadhan Pohan dikenal di daerah yang dapat dilacak melalui perangkat tanpa datang ke polisi Sumatera Utara.
Akhirnya, berdasarkan hukum, ketika panggilan kedua tidak lagi hadir, akan dipaksa untuk mentransfer.
Domino Online - "Atas dasar undang-undang itu, mantan anggota Kongres telah dipilih oleh kekuatan dari Jakarta," katanya. Sekarang, Ramadhan Pohan cara untuk polisi Sumatera Utara.
Informasi yang dikumpulkan, Ramadhan Pohan meminjam uang dari beberapa rekan dan simpatisan untuk biaya kampanye.
Namun, sampai waktu yang dijanjikan, Ramadhan Pohan tidak pernah kembali uang.
Bahkan, setiap panggilan di pinjaman, ponsel dimatikan dan ketika kesempatan untuk bertemu, Ramadan selalu memberikan alasan lain-lain. Merasa ditipu, korban mengeluh kepada polisi Sumatera Utara.
Sampai akhirnya, Ramadhan Pohan ditangkap